Kisah-kisah Mistis di Istana Kepresiden RI

Indonesia memiliki enam istana Presiden yang tersebar di Pulau jawa dan Bali. Antara lain istana merdeka di Jakarta, istana Bogor, istana Cipanas dan istana Tampak Siring di Bali. 

Istana Kepresidenan itu digunakan sebagai tempat resmi kediaman Presiden juga sebagai tempat Presiden menggerakkan roda pemerintahan, atau menjadi tempat beristirahat tamu-tamu negara. Namun, ada juga yang menyimpan cerita-cerita unik dan kisah-kisah mistis. Lalu seperti apa keanehan-keanehan yang terdapat di Istana Kepresidenan Republik Indonesia.


Makhluk Astral Pengganggu Keluarga Gus Dur

Demi penghematan uang negara, dahulu Presiden Gus Dur memutuskan tinggal di Istana Merdeka. Meski demikian, bukan berarti keluarga Gus Dur betah. Mereka mengaku banyak diganggu makhluk halus di Istana peninggalan zaman kolonial itu. Putri Gus Dur, Yenny Wahid pernah mengaku di akun twitternya bahwa istana yang ia tinggali tidak nyaman dan seram suasananya. Bahkan sang adik, Inayah Wahid sering diganggu oleh makhluk halus. Kejadian menyeramkan tidak hanya dialami keluarga Gus Dur, sejumlah pegawai istana juga kerap mengalaminya. Bahkan saking takutnya, untuk membersihkan lantai 4 dan 5 di Wisma Negara tidak ada yang berani, karena takut dengan penunggu disana yang tidak kasat mata. Menurut ajudan Gus Dur saat itu, Presiden Indonesia ke 5 itu tidak menggunakan cara-cara mistis untuk mengusir keangkeran istana, melainkan dengan cara yang logis. Gus Dur membuka Istana Merdeka bagi masyarakat, sehingga di era Gus Dur ramai dan tidak angker lagi.

Keberanian Jokowi Tidur di Ranjang Soekarno

Istana Merdeka merupakan tempat resmi dan kantor Presiden Republik Indonesia yang terletak satu kompleks dengan Istana Negara dan Bina Graha yaitu terletak di Jl. Merdeka Selatan Jakarta. Istana dengan luas sekitar 2400 meter persegi ini dibangun pada masa pemerintahan Gubernur Jenderal JW Van Latsberg pada 1873. Tercatat setelah Presiden pertama Indonesia Soekarno, barulah presiden ke-4 Abdurrahman Wahid alias Gus Dur yang memilih tinggal di Istana. Kini Istana Merdeka ditinggali Presiden ke-7 Indonesia, Joko Widodo atau yang akrab disapa Jokowi. Yang menarik, ternyata Jokowi dan Ibu Negara Iriana Widodo bukan hanya tinggal, tetapi tidur di bekas ranjang Presiden Soekarno. Diketahui, selama ini tak ada Presiden yang tidur di kamar sang Proklamator itu. Bahkan, putri dari Bung Karno, Megawati Soekarno Putri sekalipun.
Menurut Ahok, Gubernur DKI Jakarta, Jokowi, merupakan salah satu Presiden yang berani menempati kamar Bung Karno. Meski banyak informasi tentang bangunan tersebut yang penuh dengan cerita mistis, Jokowi mengaku tidak merasa terganggu oleh cerita-cerita itu. Ia malah merasa nyaman, sebab ia juga pernah tinggal di gedung tua, saat ia menjabat sebagai Walikota Solo.

Misteri Pecahnya Meja Marmer di Istana Negara

Sebagai pusat pemerintahan negara, saat ini Istana Negara menjadi tempat penyelenggaraan acara-acara yang bersifat kenegaraan, antara lain pelantikan pejabat-pejabat tinggi negara, hingga jamuan kenegaraan, namun ternyata ada sebuah kisah di balik salah satu acara pelantikan resmi di Istana Negara tersebut. Tepatnya saat pengangkatan Albert Hasibuan sebagai anggota Dewan Pertimbangan Presiden untuk bidang Hak Asasi Manusia pada tahun 2012 lalu oleh Presiden Indonesia ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono. Usai pelantikan, meja marmer yang dipakai sebagai tempat penandatanganan tiba-tiba pecah dan hancur berkeping-keping, seperti habis dipukul dengan benda keras. Peristiwa itu terjadi, saat pasukan pengamanan presiden atau paspampres hendak memindahkan meja marmer setebal 2 cm tersebut. Walau sempat terkejut, acara pelantikan tak terganggu sama sekali. Diketahui, alas marmer tersebut terlepas dari meja besi kerangkanya. Namun ternyata ada juga yang mengaitkannya dengan hal-hal metafisika yang konon pecahnya meja tersebut merupakan teguran dari si penunggu meja marmer bagi sang Presiden kala itu.

Ki Hujan, Pohon Berusia 144 Tahun Di Istana Merdeka

Rabu 22 Oktober 2014, Presiden Joko Widodo menggelar jumpa pers perdana, sejak dilantik 20 Oktober lalu di halaman Istana Kepresidenan. Ada yang menarik dalam jumpa pers tersebut. Lokasi yang dipilih sebagai tempat jumpa pers juga tak biasa, yakni di bawah pohon Ki Hujan. Nama sebuah pohon jenis trembesi besar yang ditanam di belakang Istana Merdeka. Pohon Ki Hujan ini seakan menjadi saksi bisu atas segala yang terjadi di kompleks kepresidenan itu. Diantaranya, saat SBY pernah menerima penyerang kesebelasan Tim Nasional Perancis, Zinedine Zidane. Menariknya, Ki Hujan ini ternyata sudah berusia 144 tahun sejak ditanam pada tahun 1870 yang artinya tiga tahun sebelum Istana Merdeka dibangun oleh arsitek Grosores. Meski ditopang oleh sejumlah tiang, pohon ini masih terlihat gagah. Yang menariknya lagi, pohon ini sempat diterjang angin puting beliung yang terjadi di kawasan istana pada 5 Januari 2012 silam. Banyak pohon bertumbangan, namun anehnya Ki Hujan tetap kokoh berdiri. Hanya dedaunannya saja yang rontok dan ranting-ranting kecil berjatuhan.

Patung Perunggu di Istana Bogor

Istana Bogor merupakan salah satu istana Kepresiden Republik Indonesia yang mempunyai keunikan tersendiri dikarenakan aspek historis, kebudayaan dan faunanya. Namun diantara keunikan itu, ada kisah misteri di kalangan masyarakat, tentang salah satu patung yang ada di Istana yang dibangun pada 1744 itu. Konon beredar kisah tentang seorang peserta penataran yang berkunjung ke Istana Bogor dan melakukan hal usil ke salah satu patung penunggu berwujud wanita tanpa busana. Dengan sengaja ia meletakkan bulu-bulu woll. Rontokkan dari karpet di bagian terlarang tersebut. Esok hari ia terkejut karena bulu-bulu serupa ada di kantung celananya. Dan ketika makan ia pun tersedak tanpa sebab, namun yang keluar adalah bulu-bulu dari karpet tersebut. Kabarnya, almarhumah mantan Ibu Negara Hartini Soekarno pun sempat mengiyakan, bahwa di Istana Bogor terdapat makhluk astral penunggunya. Konon, ia pernah melihat tamu yang tak kasat mata, saat memasuki ruang presiden di istana tersebut.

Kamar Mistis Di Istana Tampak Siring

Istana Kepresidenan yang berada di Bali yakni istana Tampak Siring adalah satu-satunya istana Kepresiden Republik Indonesia yang dibangun setelah Indonesia merdeka. Karena ke lima istana lainnya yakni, istana Negara, Istana Merdeka, Istana Bogor, Istana Cipanas serta Istana Gedung Agung Yogyakarta dibangun semasa masa kolonialisme Belanda. Istana Tampak Siring biasanya digunakan oleh Presiden untuk beristirahat, melakukan rapat kerja serta melakukan perundingan luar negeri. Istana Tampak Siring diprakarsai oleh Soekarno dan mulai dibangun pada 1957 hingga tahun 1963. Di Istana tersebut terdapat sebuah kamar yang dulu sempat dihuni Soekarno. Konon menurut masyarakat setempat, kamar tersebut hingga kini tidak dihuni dan sengaja dikosongkan karena ada kekuatan mistis yang menyelimuti ruangan tersebut. Sementara Presiden Indonesia yang datang berkungjung ke istana itu, menempati bangunan lain yang tak jauh dari bangunan yang ditempati Soekarno.

Kitab Stambul Di Istana Gedung Agung Yogyakarta

Istana Gedung Agung merupakan salah satu dari enam istana Kepresiden Republik Indonesia. Istana ini terletak di pusat kota Yogyakarta, tepatnya di ujung jalan Malioboro. Gedung yang dibangun oleh seorang arsitek A Payen ini pernah menjadi saksi sejarah ketika Bung karno berkantor disana, saat Yogyakarta menjadi ibu kota baru Republik Indonesia. Karena merupakan bangunan tua, banyak rumor beredar mengenai kisah mistis di balik bangunan bergaya eropa itu. Kabarnya, di istana tersebut sempat terjadi gangguan-gangguan makhluk gaib. Maka dari itu, seorang paranormal pernah dimintai tolong oleh paspampres. Menurutnya, hal yang dianggap mengganggu tersebut berasal dari Kitab Stambul yang sering berpindah-pindah secara misterius di sekitar istana. Kabarnya, di Istana Gedung Agung yang bernama Loji Kebon itu kerap terdengar suara prajurit baris berbaris, walau tak ada yang sedang melakukan baris berbaris.

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Keajaiban Dunia Paling Menyeramkan